Jumat, 15 Oktober 2010

Selain menjadi tradisi di dalam keluarga dan Hari Raya Idul Fitri, ziarah kubur, diakui salah seorang peziarah, Agus, merupakan salah satu alat baginya untuk dapat berkomunikasi dengan sang ayah, almarhum Yakob Hadiono, yang meninggal sejak tahun 3 tahun yang lalu.

Yang menurutnya, ziarah kubur, salah satu sarana bagi keluarga besarnya untuk mengenalkan dan mengingatkan anak dan cucu kepada sang kakek yang telah tiada. Karenanya ziarah kubur saat hari kedua lebaran, sesuatu yang mesti dilakukan di dalam keluarga besarnya.
“Kita seringnya ziarah di hari kedua lebaran, makanya kadang anak dan cucu almarhum datang meski dari luar kota. Hal ini biar ingat anak-anak, cucu-cucu, bahwa ada kuburan kakeknya di sini,” ujarnya.

Diakuinya juga, bukan hanya saat hari raya Idul Fitri untuk melakukan ziarah kubur, tapi juga saat hari raya Idul Adha. Namun dihari yang sama, hari kedua lebaran. Bahkan jika waktu dan saatnya tepat beserta keluarga, ia, akan berziarah ke makam ayah yang dicintainya itu.

Senada dengan yang dikatakan Zirin, pria berusia 50 tahun ini, juga kera berziarah ke makam anak perempuannya. Walaupun tidak sering, bila ada kesempatan ia akan berziarah ke makam anaknya.
“Karena memang terikat pekerjaan, kalau ada kesempata kita ziarah, tapi lebarang kedua di hari raya Idul Fiti atau Idul Adha, kita sekeluarga pasti ziarah,” ungkapnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar